Upacara Adat Perkawinan Melayu
Sebagai insan pendukung adat,tradisi
dan kebudayaan masyarakat Melayu sangat mengenal prinsip tahu diri,yang
artinya orang melayu senantiasa berpegang pada ungkapan "Man 'arafa nafsahu fa qod
'arafa rabbahu" bermakna
siapa mengenal dirinya kenallah dia dengan Tuhannya.
Mekanisme pengenalan diri ini diatur secara adat resam yang telah beradaptasi dalam kehidupan masyarakat melayu. Hal ini dapat kita lihat pada nilai-nilai yang terkandung dalam adat istiadat perkawinan atau pernikahan di Bengkalis Negeri Junjungan.
Ajaran dan syariat agama Islam menjadi bagian yang paling utama termasuk pada upacara sakral helat pernikahan, sehingga disebut Adat Melayu bersendikan Syarak, Syarak bersendikan Kitabullah. Oleh karena itu senarai pernikahan ini memaparkan susur galur adat istiadat pernikahan atau perkawinan masyarakat melayuyang mengarah kepada kepentingan upacara protokoler.
Adapun tahapan - tahapan yang dilalui pada upacara adat pernikahan ini antara lain :
Mekanisme pengenalan diri ini diatur secara adat resam yang telah beradaptasi dalam kehidupan masyarakat melayu. Hal ini dapat kita lihat pada nilai-nilai yang terkandung dalam adat istiadat perkawinan atau pernikahan di Bengkalis Negeri Junjungan.
Ajaran dan syariat agama Islam menjadi bagian yang paling utama termasuk pada upacara sakral helat pernikahan, sehingga disebut Adat Melayu bersendikan Syarak, Syarak bersendikan Kitabullah. Oleh karena itu senarai pernikahan ini memaparkan susur galur adat istiadat pernikahan atau perkawinan masyarakat melayuyang mengarah kepada kepentingan upacara protokoler.
Adapun tahapan - tahapan yang dilalui pada upacara adat pernikahan ini antara lain :
1. Merisik
Tahapan pertama dalam upacara adat pernikahan/perkaeinan melayu yaitu merisik, merisik berasal dari kata
bisik atau bicara pelahan yang tujuannya agar tidak diketahui orang lain,
dengan merisik ini akan dapat menimbulkan perpecahan karena disebabkan aib dan
malu.
Dengan tidak diketahui sebelumnya oleh pihak keluarga perempuan, seorang
perempuan tua yang telah diutuskan datang berkunjung kerumah pihak keluarga
perempuan dengan maksud bersilahaturahmi. Dari perbincangan ini perempuan tua
menanyakan apakah anak perawan yang berada dirumah tersebut sudah disunting
orang atu belum berpunya atau sudah ada keininginan untuk berumah tangga, informasi
ini kemudian disampaikan kepada pihak keluarga laki-laki. Jika merisik ini
disepakati oleh kedua pihak maka perundingan dilanjutkan ketingkat berikutnya
yang disebut "Meminang".
2. Meminang
Lanju tahapan yang kedua dalam pelaksanaan pernikahan/perkawinan adat melayu
yaitu meminang.
Meminang adalah suatu pekerjaan melamar yang dilakukan secara resmi oleh pihak keluarga laki-laki terhadap seorang anak gadis atu perawan. Dengan berpakaian harian masyarakat melayu yang dikenal denagan pakaianBaju Kurung Melayu, beberapa orang tokoh adat laki-laki dan perempuan datang berkunjung kerumah pihak perempuan untuk menyampaikan hasrat yang terkandung.
Pada saat ini ungkapan yang dipergunakan adalah bahasa kiasan seperti ucapan terhadap seorang gadis disebut "bunga" sedang terhadap pihak laki-laki disebut "gumbang".
Dirumah pihak perempuan telah menanti beberapa orang tua sanak keluarga laki-laki dan perempuan dengan berpakaian baju kurung melayu. Kedatangan utusan pihak keluarga laki-laki disambut dengan muka yang jernih dan dada yang lapang.
Setelah perbincangan berselang beberapa saat petatah petitih silih brganti akhirnya kesepakatan telah didapati, maka seperangkat alat peralatan perunangan seperti sebentuk cincin emas belah rotan pun diserahkan oleh tokoh adat pihak laki-laki kepada pihak perempuan sebagai petanda anak perawannya sudah disunting orang dan mulai saat disebut masa pertunangan. Sejalan dengan adat lama masa pertunagna bagi masyarakat melayu Bengkalis diantara 3 (tiga) sampai dengan 6 (enam) bulan.
selain menyerahkan sebentuk cincin emas belah rotan utusan pihak keluarga laki-laki biasanya juga menyerahkan seperangkat pakaian dan kue-mueh untuk anak perempauan yang dilamar.
Dalam masa pertunangan banyak pantang dan larangan yang harus dijaga oleh kedua belah pihak anatara lain anak perawan maupun anak laki-laki yang dalam pertunangan tidak dibenarkan untuk bergaul secara leluasa seperti biasa.
Kedua orang tua baik dari pihak laki-laki maupun pihak perempuan saling mengawasi anak-anaknya agar tidak terjadi cacat cela. Sesuai denagn janji yang telah disepakati maka tahapan berikutnya adalah "ANTARAN BELANJA".
Meminang adalah suatu pekerjaan melamar yang dilakukan secara resmi oleh pihak keluarga laki-laki terhadap seorang anak gadis atu perawan. Dengan berpakaian harian masyarakat melayu yang dikenal denagan pakaianBaju Kurung Melayu, beberapa orang tokoh adat laki-laki dan perempuan datang berkunjung kerumah pihak perempuan untuk menyampaikan hasrat yang terkandung.
Pada saat ini ungkapan yang dipergunakan adalah bahasa kiasan seperti ucapan terhadap seorang gadis disebut "bunga" sedang terhadap pihak laki-laki disebut "gumbang".
Dirumah pihak perempuan telah menanti beberapa orang tua sanak keluarga laki-laki dan perempuan dengan berpakaian baju kurung melayu. Kedatangan utusan pihak keluarga laki-laki disambut dengan muka yang jernih dan dada yang lapang.
Setelah perbincangan berselang beberapa saat petatah petitih silih brganti akhirnya kesepakatan telah didapati, maka seperangkat alat peralatan perunangan seperti sebentuk cincin emas belah rotan pun diserahkan oleh tokoh adat pihak laki-laki kepada pihak perempuan sebagai petanda anak perawannya sudah disunting orang dan mulai saat disebut masa pertunangan. Sejalan dengan adat lama masa pertunagna bagi masyarakat melayu Bengkalis diantara 3 (tiga) sampai dengan 6 (enam) bulan.
selain menyerahkan sebentuk cincin emas belah rotan utusan pihak keluarga laki-laki biasanya juga menyerahkan seperangkat pakaian dan kue-mueh untuk anak perempauan yang dilamar.
Dalam masa pertunangan banyak pantang dan larangan yang harus dijaga oleh kedua belah pihak anatara lain anak perawan maupun anak laki-laki yang dalam pertunangan tidak dibenarkan untuk bergaul secara leluasa seperti biasa.
Kedua orang tua baik dari pihak laki-laki maupun pihak perempuan saling mengawasi anak-anaknya agar tidak terjadi cacat cela. Sesuai denagn janji yang telah disepakati maka tahapan berikutnya adalah "ANTARAN BELANJA".
3. Mengantung
Jika perbincangan kedua belah pihak telah disepakati bahwa helat pernikahan
dilakukan secara "turun
batu naik ikan". yakni
pelaksanakan antarbelanja dengan acara akad nikah yang dilaksanakan dalam waktu
yang bersamaan, maka segala sesuatu kelengkapan yang diperlukan untuk helat
pernikahan tersebut dipersiapkan terlebih dahulu sebelum acara antar belanja
dilaksanakan, seperti membuat tempat duduk para tetamu, membuat tempat
meletakkan hidangan, tempat memasak makanan, dan yang paling utama adalah
kegiatan menghias ruang nikah termasuk kamar peraduan calon pengantin serta
membuat pentas pelaminan (peterakna).
Kegiatan menghias nikah ini nsekaligus membuat pentas pelaminan, oleh
masyarakat melayu Bengkalis disebut"mengantung".
Pada kegiatan mengantung ini dilaksanakan oleh Mak Andam dan beberapa orang tua laki-laki dan
perempuan yang dawali denagan tepuk tepung tawar terhadap pentas pelaminan dan
ruang perpaduan, serta diakhiri pembacaan do'a dan makan bersama.
Riuh rendah, sorak sorai, gelak tawa sanak keluarga dan kaum kerabat
menyemarakkan suasana temoat perhelatan. Menurut kebiasaan, acara mengantung
dilaksanakan 3 (tiga) atau 4 (empat) hari sebelum pelaksanaan pesta pernikahan
diadakan, dan mulai saat ini beberapa orang tua yang dipercayakan senantiasa
mengawasi dan mendo'akan keselamatan agar pesta perkawinan bejalan lancar dan
mendapat perlindungan dari Allah SWT.
4. Berinai Curi ?
Masih tentang adat istiadat pernikahan melayu Bengkalis lannjut pada langkah
yang keempat mengantung,
pada malam harinya menjelang tidur calon kedua mempelai ditempat atau dirumah
yang berbeda oleh Mak andam dilaksanakan upacara berinai curi. Berinai curi
menurut adat & resam masyarakat melayu hanya dilakukan terhadap calon
mempelai yang perawan dan jejaka, dengan kata lain tidak terhadap janda dan
duda.
Sesuai dengan nama curi berarti tidak diketahui oleh orang banyak. Oleh
karenanya berinai curi dilaksanakan pada tempat atau ruangan yang tertutup,
sehingga pelaksanan berinai curi tidak dilihat semua orang. Disaat calon
mempelai perempuan diletakkan inai oleh Mak Andam, beberapa orang tua perempuan
datang berkunjung kerumah calon mempelai laki-laki dengan membawa seberkas inai
disertai kue untuk diberikan kepada calon mempelai laki-laki.
Inai adalah sejenis daun yang kemudian diolah dan digiling menjadi halus,
kemudian diletakkan pada jari jemari kaki dan tangan dari kedua calon
mempelai.Dari kegiatan seperti ini dapat diketahui apakah calon kedua mempelai masih
gadis atau janda, jejaka atau duda.
Inai yang diletakkan kepada kedua calon mempelai sedikit bebeda diantara calon
mempelai laki-laki dengan calon mempelai perempuan. Hal ini berdasarkan kepada
syariat agama Islam,dimana pengguanan perhiasan atau pakaian kaum laki-laki
tidak boleh menyerupai kaum perempuan, sehingga inai yang diletakkan kepada
calon mempelai laki-laki hanya beberapa jari jemari tangan dan sedikit
ditelapak tangan, sedangkan terhadap calon mempelai perempuan diletakkan inai
selain pada jari jemari tangan, telapak tangan dan sekeliling telapak kaki
dibagian pinggir.
Untuk menambah serinya helat pernikahan diruang yang berbeda katika Mak Andam
meletakkan inai dijari mempelai perempuan, dirumah bagian tengah dipersembahkan
musik tradisional melayu seperti Bardah, Rebana atau Kompang hingga larut
malam.
Jari suda berinai merah, bunga ditaman sudah pun disunting, kumbang pun terbang
tak hinggap kemana, untuk mencapai tujuan hidup bersama kedua calon mempelai diharuskan
memasuki tahapan berikutnya yakni "Berandam".
5. Kegiatan Menghias Diri (Berandam)
Sebelumnya kita membahas tentang berinai curi kiat lanjut ketahap yang berikutnya
,yaitu Berandam. Berandam adalah suatu kegiatan menghias diri mempercantik
wajah yang dilakukan oleh seorang Mak Andam terhadap calon mempelai perempuan.
Upacara berandam tidak disaksikan oleh orang banyak, dengan kata lain hanya
dihadiri sebagian kecil sanak keluargacalon mempelai perempuan yan terdiri dari
kaum ibu. Sebelum mengandam dilakukan oleh Mak andam, calon mempelai perempuan
ditepuk tepung tawar terlebih dahulu oleh beberapa orang perempuan yang
dituakan.
Waktu pelaksanaan berandam ini dilakukan pada pagi hari. pekerjaan berandam
yakni membersihkan muka atauwajah calon mempelai perempuan denagn mencukur bulu
roma yang tumbuh pada raut muka, membentuk alis dan lain sebagainya, sehingga
wajah calon mempelai perempuan bertambah cantik dan berseri. Apabila upacara
helat pernikahan dilaksanakan secara turun
batu naik ikan dengan kata
lain antar belanja, akad nikah dan berinai lebay dilaksanakan dalam waktu yang
berdekatan, maka upacara berianai curi dan berandam dilaksanakan terlebih
dahulu. setelah selesai berandam calon mempelai perempuan dimandikan denagn air
tolak bala
6. Antar Belanja Dalam Adat Melayu Bengkalis
Antar Belanja adalah perlambangan
rasa tanggung jawab dan kepedulian seorang insan laki-laki melayu terhadap
seorang perempuan yang disayangi dan dicintai.
Upacara adat antar belanja ini dilaksanakan lebih semarak dari acara sebelumnya. Dimana pada saat upacra antar belanja ini disaksikan dan dihadiri emua sanak keluarga dari kedua belah pihak. Hal ini dilakukan untuk menghindari tersalah sangka seperti kata bidal orang tua-tua melayu :
Upacara adat antar belanja ini dilaksanakan lebih semarak dari acara sebelumnya. Dimana pada saat upacra antar belanja ini disaksikan dan dihadiri emua sanak keluarga dari kedua belah pihak. Hal ini dilakukan untuk menghindari tersalah sangka seperti kata bidal orang tua-tua melayu :
Sekuntum mawar diatas bukit
Baunya wangi harum semerbak
Sebelum kabar berendang kelangit
Elok lah disaksikan orang banyak
Maka seluruh kaum kerabat, sanak keluarga dijemput untuk menyaksikan upacara adat antar belanja ini.
Dengan berpakaian baju kurung Melayu teluk belanga, para tokoh adat, pemuka agama, alim ulama, sanak dan keluarga datang berkunjung ke rumah pihak perempuan, beberapa peralatan antaran belanja seperi uang antaran, perangkat pakaian, perangkat perhiasan, bunga rampai dan kueh mueh, Paling penting dantidak boleh ditinggalkan adalah seperangkat kebesaran adat yakni “Tepak Sirih” lengkap dengan isinya, dibawa dan diarak menuju kerumah pihak keluarga perempuan.
Adapun tepak yang dibawa oleh pihak laki-laki sebanyak 1(satu) buah yang berisikan sirih, pinang berukir, kapur, gambir, tembakau serta sebilah kacip. Sirih yang berada didalam tepak pihak laki-laki dalam keadaan telungkup. Sedangkan tepak menanti yang berada dirumah pihak perempuan juga 1 (satu) buah yang isinya sama seperti sirih, pinang berukir, kapur , gambir, tembakau serta sebilahkancip, namun sirih yang berda didalamnya dalam keadaan telanjang.
Dirumah keluarga perempuan, sanak keluarga, sahabat handai tokoh adat dan alim ulamatanah bersusun pepatah untuk menyambut kedatangan utusan pihak laki-laki.
Ditengah-tengah ruangan rumah pihak keluarga perempuan telah tertata sedemikian rupa, dihias dengan tepak sirih junjung dan sirih junjung. Setibanya dihalaman rumah pihak perempuan, pembawa tepak masuk terlebih daulu, kemudian diikuti oleh pembawa peralatan yang lain.
7. Akad Nikah Dalam Adat Melayu
Upacara akad nikah disebut juga walimatul 'urusy adalah merupakan upacara religius yang
melambangkan penyerahan tanggung jawab seorang ayah kepada calon menantunya
yang dilakukan menurut syariat agama Islam. Upacara akad nikah selain dihadiri
oleh sanak keluarga, kaum kerabat, handai taulan juga dihadiri oleh dua petugas
yang disebut Tuan Qadi yang ditunjuk oleh pemerintah dalam hal ini Departemen
Agama untuk mencatat upacara pernikahan yang berlangsung.
Laki-laki yang diterima lamarannya
disebut calon mempelai laki-laki atau raja sehari bersama rombongan tiba
dirumah calon mempeai perempuan untuk melakukan ijab dan qobul.
Diruangan tengah rumah mempelai perempuan, telah menanti ayah kandung mempelai
perempuan yang disebut wali, 2(dua) orang saksi dan Tuan Qadi, serta sanak
keluarga dan para undangan, kesemuanya berpakaian baju kurung melayu.
Upacara Ijab dan Qobul berlangsung
secara khusyu' dan khidmat, diawali dengan pembacaan khutbah Nikah oleh Tuan
Qadi kemudian disusuli ijab dan qobul dari seorang wali kepada calon mempelai
laki-laki, dilanjutkan pembacaan Sighat
Taklik oleh calon
mempelai laki-laki dan penyerahan cincin mas kawin dilaksanakan oleh orang
ramai.
Upacara mendapat keberkatan dan
perlindungan Allah SWT upacara akad nikah diakhiri kenduri adat, yakni
doa dan makan bersama. Selesai upacara akad nikah, mempelai perempuan
melanjutkan tahapan berikutya yakni upacara "Khatam alquran" dan biasaya
pula ditambah lagi dengan Pantun Akad
Nikah
Akad nikah selesailah sudah, kedua
mempelai secara syarak telah pun resmi sepasang suami isteri, namun adat belum
membenarkan mereka untuk hidup bersama keduanya masih diharapkan melewati
tahapan adat berikutnya yakni upacara "Berinai
Lebai".
8. Upacara Berinai Lebai
Berinai Lebai
|
Upacara berinai lebai ini biasanya
banyak dilakukan pada malam hari dan terbatas kepada kaum Bapak yang terdiri
dari Penghulu atau Penua Adat, alim ulama, Tokoh Masyarakat, sehingga pada
upacara ini kaum ibu hanya diperkenankan untuk menyaksikan saja.
Pada upacara bernai lebai ini atas kesepakatan pemuka adat dan alim ulama, maka diputusakan bahwa orang tua kandung dari kedua belah pihak tidak diperkenankan untuk melakukantepung tawar,hal ini di karenakan setiap orang tua senantiasa mendoakan keselamatan anaknya.
Selain itu pada upacara cecah inai ini akhir daripada urutan kegiatanya adalah mengankat kedua tangan sebagai isyarat menyembah raja sehari. Dengan kata lain tidaklah pantas seorang ayah mengangkat sembah kepada anaknya
Alasan lain adalah julukan atau gelar yang diberikan kepada lebai oleh masyarakat melayu Bengkalis hanyalah kepada kaupak dan tidak terhadap kaum ibu. Sebagai wujud rasa syukur masyarakat melayu Bengkalis hampir disetiap kegiatan atau upacara diakhiri dengan pembacaan doa serta makan bersama.
9.
Khatam Alquran Dalam Adat Perkawinan
Melayu
Berkhatam alquran adalah sebagai
suatu pertanda bagi kedua orang tua telah mendidik anak dalam mengenal Tuhanya.
Oleh sebab itu kedua orang tua akan merasa aib dan malu apabila anak-anaknya sebelum
memasuki masa baligh belum menamatkan pengajian Alquran. Dengan berpakaian
muslimah, mempelai perempuan yang cantik dan anggun didampingi guru mengajinya
serta para alim ulama memulai upacara khatam Alquran dengan membaca surat Dhuha dan diakhiri
Watammat.
Upacara berkhatam Alquran pada masa
sekarang ini dilakukan oleh mempelai perempuan dirumahnya. Dan setelah selesai
upacara berkhatam Alquran, nasi kunyit bersama telur ayam berwarna merah yang
ikut serta menyaksikan upacara berlangsung diiantarkan kerumag guru mengaji.
10.
Mengantar Hidangan Dalam Adat
Perkawinan Melayu
Mengantar Hidangan
|
Mengantar hidangan adalah perlambangan
rasa tanggung jawab seorang istri terhadap suaminya dalam mempersiapakan makan
dan minum. Serombongan kaum laki-laki dan perempuan dari pihak keluarga
mempelai perempuan yang berpakaian baju kurung melayu pergi berkunjung kerumah
mempelai laki-laki dengan membawa juadah dan santapan siang untuk diserahkan
kepada pihak keluarga mempelai laki-laki. Begitu pula sebagai ungkapan
terimakasih, hidangan yang diantar dibalas dengan sepersalinan berpakaian.
Sesuai beramah tamah seketika, sanak keluarga mempelai perempuan kembali
kerumah mempelai perempuan
11.
Berarak Dalam Adat Perkawinan Melayu
Berarak
|
Setelah hidangan dinikmati, mempelai
laki-laki selaku umat islam menantikan sholat zuhur untuk melakukan sholat.
Selesai sholat zuhur kedua mempelai didandan serta dipakaikan oleh juru
hias dengan kebesaran adat pengantin. Pengantin laki-laki lengkap dengan keris,
berbaju tenun tluk belanga beserta tanjak atau dasto dan kain pinggang, didampingi
gading-gading berararak menuju kerumah mempelai perempuan. Disepenjang jalan
mempelai laki-laki dijulang oleh salah seorang sanak keluarga atau kaum kerabat
yang melambangkan raja sehari diiringi dengan musik tradisional Kompang.
Rombongan mempelai laki-laki kini tiba digerbang halaman
rumah mempelai perempuan. Secara perlahan-lahan diturunkan dari pundak
julangannya. Kedua pendekar dengan sigapnya memperagakan sifatnya untuk
menghancurkan benteng yang berada dipintu gerbang rumah mempelai perempuan.Persng
beras kunyit terjadi diantara yang datang dengan pihak yamg menanti. Tidak ada
kalah atau menang diantara keduanya, melainkan gelak tawa sebagai luapan
kegembiraan.
12. Makan Nasi Damai Dalam Adat Perkawinan Melayu
Upacara makan nasi adab yang disebut
juga makan nasi damai adalah merupakan penggambaran etika dan tata karma bagi
masyarakat melayu dalam menikmati juadah. Mempelai laki-laki berdampingan
dengan mempelai perempuan, duduk bersimpuh dihadapan beraneka ragam makanana
dan lauk pauk yang dihidangkan untuk santapan raja sehari secara teratur dan
perlahan mepelai laki-laki dan gading-gading menyuapakan makanan kemulutnya.
Disini terlihat betapa setianya seorang istri mendampingi suami, begitu juga
sebaliknya betapa sayangnya seorang suami terhadap isteri.
Nasi sudah sama disantap, air sudah sama diminum. Ketika petang menjelang magrib, kedua mempelai yang mendampingi saudara kandungnya dan beberapa orang sanak keluarga mempelai perempuan pergi berkunjung kerumah orang tua mempalai laki-laki unruk melaksanakan upacara menyembah mertua mepelai laki-laki.
13. Upacara Menyembah Dalam Adat Perkawinan Melayu
Upacara
menyembah mertua mempalai laki-laki perlambangan ungkapan terimakasih dan
mohon doa restu seorang anak kepada ayah dan ibunya. Seibanya dihalamn rumah
mertua laki-laki, mempeali perempuan diangkat atau digendong oleh saudara
kandungnya hingga kedalam rumah mertua laki-laki. Hal ini menggambarkan bahwa
mempelai perempuan tidak hidup sendiri dan masih mempunyai saudara kandung.
Didalam rumah telah menanti ayah dan ibu dari mempelai laki-laki serta sanak keluarga. Orang yang dituakan dari keluarga mempelai laki-laki serta sanak keluarga. Orang yang ditukan dari keluargamempelai perempuan menyampaikan maksud kedatangan. Kemudian dilanjutkan upacara menyembah yakni kedua mempeali dengan duduk bersimpuh sujud menyalami kedua orang tua, pakcik makcik, abng dan kakak yang hadir pada acara tersebut. Acara menyembah diakhiri dengan doa dan menikmati juadah.
Didalam rumah telah menanti ayah dan ibu dari mempelai laki-laki serta sanak keluarga. Orang yang dituakan dari keluarga mempelai laki-laki serta sanak keluarga. Orang yang ditukan dari keluargamempelai perempuan menyampaikan maksud kedatangan. Kemudian dilanjutkan upacara menyembah yakni kedua mempeali dengan duduk bersimpuh sujud menyalami kedua orang tua, pakcik makcik, abng dan kakak yang hadir pada acara tersebut. Acara menyembah diakhiri dengan doa dan menikmati juadah.
14. Mandi Kumbo Taman Dalam Adat Pekawinan Melayu
Pada upacara mandi kumbo taman banyak
makna yang terkandung didalamnya yang bertujuan membersihkan diri dari segala
noda yang telah dilakukan semasa remaja. Selain itu upaya permohonan doa agar
bahtera yang baru dibina kekal dan bahagia dena dikaruniakan keturunan yang
soleh dan solehah. Hal ini tercermin pada peralatan mandi kumbo taman
seperti seperangkat alat tepuk tepung tawar yang terdiri dari air bedak sejuk
disertai daun penepuk yakni daun setawar sedingin, ganda rusa, daun nilam yang
diikat dengan daun ribu-ribu. Kemudian seberkas beretih,
Beras kuning, beras basuh, bunga rampai, air mawar, sebentuk cincin, sebutir telur ayam yang masih mentah dan sebuah batu asah. Kesemua peralatan tersebut dipergunakan pada acara acara tepuk tepung tawar yang dilakukan oleh kedua belah pihak yang kemudian disusuli oleh seluruh sanak keluarga yang hadir.
Tepuk tepung tawar dilakukan setelah mempelai laki-laki dan sanak keluarganya berada dirumah mempelai perempuan dengan membawa peralatan mandi, seperti air didalam talang, mayang pinang, mayang kelapa, buah kelapa muda dan air tolak bala. Tepuk tepung tawar dilakukan diatas pentas peterakna antara kedua mempelai dengan penepuk tepung tawar.
Beras kuning, beras basuh, bunga rampai, air mawar, sebentuk cincin, sebutir telur ayam yang masih mentah dan sebuah batu asah. Kesemua peralatan tersebut dipergunakan pada acara acara tepuk tepung tawar yang dilakukan oleh kedua belah pihak yang kemudian disusuli oleh seluruh sanak keluarga yang hadir.
Tepuk tepung tawar dilakukan setelah mempelai laki-laki dan sanak keluarganya berada dirumah mempelai perempuan dengan membawa peralatan mandi, seperti air didalam talang, mayang pinang, mayang kelapa, buah kelapa muda dan air tolak bala. Tepuk tepung tawar dilakukan diatas pentas peterakna antara kedua mempelai dengan penepuk tepung tawar.
15. Berkunjung Sanak Keluarga Dalam Adat Perkawinan Melayu
Setelah mandi kumbo
taman dilanjutkan
lagi dengan berkunjung sanak keluarga. Pengantin baru sudah semestinta
mengharapkan doa dan bimbingan dari sanak keluarga dalam menuju keluarga yang
sakinah mawaddah warahmah. Untuk mendapat doa dan bimbingan ini, kedua mempelai
diharuskan lebih banyak mengadakan pendekatan, beramah tamah dan
bersilahturahmi dengan sanak keluarga daari kedua belah pihak. Oleh karena itu
kedua mempelai setelah melaksanakan upacara pernikahan dikehendaki berkunjung
kerumah sanak saudara, pepatah menagatakan "tak
kenal maka tak sayang".
Dengan keramahan dan sopan santun yang ditunjukoleh kedua mempelai dapat dinilai dan dapat dilihat mana yang kurang akan ditambah, bila berlebih akan dikurangi. Setiap kunjungan dari rumah kerumah yang dilakukan oleh kedua mepelai senantiasa ditemani oleh satu atau dua orang perempuan yang sudah berkeluarga.
Dengan keramahan dan sopan santun yang ditunjukoleh kedua mempelai dapat dinilai dan dapat dilihat mana yang kurang akan ditambah, bila berlebih akan dikurangi. Setiap kunjungan dari rumah kerumah yang dilakukan oleh kedua mepelai senantiasa ditemani oleh satu atau dua orang perempuan yang sudah berkeluarga.
Disaat kunjunga inilah datuk, nenek,
pakcik dan makcik memberikan kata-kata nasehat tunjuk ajar kepada kedua
mempeali dalam mengaruni bahtera rumah tangga, terutama kewajiban terhadap
Allah SWT tidak boleh diabaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar