UMUM
Ada empat unsur umum musik Barat. Pertama, irama (dan matra); kedua, atmosfir; ketiga, suasana hati (mood), dan keempat, pesan.
Irama dan matra
Irama dalam musik pop atau kontemporer sering disebut style, tradisi, idiom, atau corak (genre). Dalam musik
pop modern, irama mencakup country, folk, waltz, rock ‘n roll, samba,
salsa, disko, dan lain-lain. Ia mencakup juga fusi atau peleburan
berbagai corak pop seperti country-rock, jazz-rock, dan Latin-disco.
Anda yang bisa memainkan gitar irama
tahu bahwa memainkan irama country, misalnya, berbeda dengan memainkan
irama salsa. Pola pukulan gitarmu untuk jenis irama pertama berbeda
dengan pola pukulanmu untuk jenis irama kedua. Dalam notasi khusus untuk
irama gitar, setiap irama ini diperikan dengan pola kombinasi not
dengan berbagai nilai tertentu.
Dalam musik, ritme
adalah suatu bagian dari melodi atau lagu. Ia berhubungan dengan
distribusi not-not dalam waktu dan tekanan not-not itu. Not-not dalam
waktu ini diberi berbagai nilai.
Dalam ketukan 4/4, misalnya, satu not
bernilai empat ketukan dibunyikan untuk jangka waktu yang agak lama
(misalnya, selama 4 detik) sementara satu not bernilai satu ketukan
membutuhkan waktu yang singkat untuk dibunyikan (misalnya, setengah
detik). Satu not lain yang bernilai setengah ketukan jelas membutuhkan
waktu lebih pendek dari not sebelumnya untuk dimainkan atau dinyanyikan.
Di samping itu, tidak semua not mendapat tekanan yang sama: ada yang
mendapat tekanan berat, ada yang mendapat tekanan relatif berat, dan ada
yang mendapat tekanan ringan. Dalam suatu lagu yang memakai ketukan 4/4
tadi, setiap empat not yang masing-masing bernilai satu ketukan
dibatasi oleh dua garis tegak-lurus di kiri kanan kesatuan ini: ___.
Setiap garis lurus tadi disebut garis birama dan kedua garis ini
membentuk satu birama (disebut maat dalam bahasa Belanda dan bar
dalam bahasa Inggris). Kesatuan empat not dengan nilai tadi membentuk
satu birama. Menurut aturan baku, setiap not pertama dalam satu birama
4/4 mendapat tekanan berat, setiap not yang membentuk ketukan ketiga
mendapat tekanan relatif berat, dan setiap not yang membentuk ketukan
kedua dan keempat mendapat tekanan ringan.
Dalam hubungan dengan penelitian musik tradisional di
Papua, Anda perlu tahu apa yang disebut “ritme bebas”. Ini jenis ritme
yang tidak ditentukan oleh kejadian teratur dari garis-garis birama tapi
kejadian yang timbul dari aliran alami atau konvensional dari not-not.
Suatu lagu yang memakai ritme bebas secara praktis akan melibatkan
pergantian jenis birama – ada yang tidak lazim – yang bisa lebih dari
dua kali. Lagu, misalnya, dimulai dengan birama ganjil seperti 7/4 lalu
beralih menjadi 2/4, kemudian 4/4 lalu berakhir dengan 7/4.
Di Indonesia, ritme bebas bisa Anda simak dari nyanyian-nyanyian mazmur dalam Mazmur dan Nyanyian Rohani susunan I.S. Kijne dan dalam Kidung Jemaat terbitan Yayasan Musik Gereja di Jakarta. Dalam ibadah Gereja Katolik, ia muncul dalam lagu-lagu Gregorian (Gregorian chants).
Ritme harus dibedakan dengan matra. Secara sederhana, matra adalah
pengelompokan ketukan-ketukan dasar yang tetap dari suatu lagu. Dalam musik populer, ia disebut beat,
suatu kata bahasa Inggris yang berarti “ketukan” dalam bahasa
Indonesia. Jenis-jenis matra membentuk jenis-jenis birama seperti 2/4,
3/4, 4/4, 6/4, 3/8, 6/8, 9/8, dan 12/8. Angka di sebelah kiri garis
miring menunjukkan jumlah ketukan per birama; angka di sebelah kanan
menunjukkan nilai not dasar yang melandasi berbagai nilai not yang
membentuk ritme suatu lagu.
Contoh matra bisa Anda dengar dengan jelas dari irama disko. Disko
memakai ketukan 4/4 yang kuat dan cukup cepat. Keempat ketukan dasarnya
dalam satu birama dipertegas oleh bunyi drumnya: DUM DUM DUM DUM. Bunyi
ini berulang-ulang secara tetap selama lagu disko dimainkan.
AtmosfirAtmosfir adalah lingkungan di sekitar suatu nyanyian. Atmosfir menjawab pertanyaan: “Anda di mana?” Di suatu pantai tropik atau pegunungan salju; di gereja, di rumah, atau di hotel?
Bagaimanakah perasaan Anda yang tengah menyanyi tentang apa yang Anda katakan pada kami sebagai pendengar? Bahagia, merenung, sedih, damai, tenang, rindu, bercanda, sangat hormat, sepi?
Apa yang Anda, penyanyi, katakan pada kami sebagai pendengarmu? Apa fakta, sudut-pandang, filsafatmu; tanggapan apakah yang Anda inginkan dari kami?
KHUSUS
Selain empat unsur umum, musik Barat berisi juga empat unsur khusus. Pertama, lirik; kedua, melodi; ketiga, harmoni; dan keempat ritme.
LirikIni adalah kata-kata atau syair lagu. Ada beda arti antara pesan dan lirik. Pesan adalah apa yang Anda katakan melalui suatu nyanyian atau lagu; lirik adalah bagaimana Anda menyampaikan pesanmu melalui nyanyianmu.
Lirik mengungkapkan emosi (umum) dan nyanyian – mencakup melodi dan
lirik – adalah ungkapan emosional. Lirik bisa terdiri dari bait (verse) dan koor (chorus).
Bait menunjukkan, koor bercerita. Bait menunjukkan seseorang atau
sesuatu melalui bahasa yang spesifik dan menarik; koor bercerita melalui
komentar atau ringkasan tentang bait.
MelodiUnsur ini adalah suatu gabungan dari rangkaian tingginada (pitch) dan ritme. Rangkaian tingginada dan ritme ditandai oleh rangkaian not dan tanda-diam dengan bermacam-macam nilai. Tergantung kebutuhan, harmoni – gabungan dua, tiga, empat nada atau lebih menurut aturan tertentu – dan lirik adalah bagian lain dari melodi.
Rangkaian not suatu melodi dibentuk oleh interval. Interval adalah
“jarak” antara dua not, sejauh satu di antaranya lebih tinggi atau lebih
rendah dari yang lain. Jarak antara not do dan re atau sebaliknya
secara bertangga membentuk interval kedua karena Anda membunyikan secara
naik-turun dua not. Interval ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh,
dan kedelapan masing-masing adalah do-mi (ada tiga not, do-re-mi); do-fa
(ada empat not, do-re-mi-fa); do-sol; do-la; do-si; dan do-do (do kedua
lebih tinggi sejauh delapan nada dari not do pertama). Selain itu, ada
interval yang berjarak lebih jauh dari satu oktaf, seperti interval ke-9
(do-re dengan re titik satu di atasnya), interval ke-10 (do-mi dengan
mi titik satu di atasnya), interval ke-11 (do-fa dengan fa titik satu di
atasnya), dan interval lain yang lebih jauh jaraknya.
Interval yang berdasarkan dua not
dengan tingginada yang sama – jadi, bunyi musikalnya sama – ada juga.
Karena melibatkan satu nada saja, ia disebut interval kesatu, seperti
do-do, re-re, mi-mi, fa-fa, sol-sol, dan seterusnya.
Ciri interval bergantung juga pada tangganada.
Contoh-contoh interval tadi berasal dari suatu tangganada Barat yang
sangat lazim dipakai untuk menciptakan lagu: tangganada diatonik mayor.
Urutan notnya dari yang paling rendah ke yang paling tinggi sejauh satu
oktaf – delapan nada – adalah do-re-mi-fa-sol-la-si-do. Anda bisa
membunyikan urutan not ini dari yang paling rendah ke yang paling tinggi
dan sebaliknya.
Semua contoh interval tadi yang berdasarkan tangganada diatonik mayor
punya jarak nada. Nada-nada dalam tangganada ini adalah nada-nada pokok
atau dasar. Setiap pasangan not yang paling berdekatan secara berjenjang
punya jarak satunada (whole tone) kecuali jarak setengahnada (semitone) antara mi-fa dan si-do.
Karena tangganada diatonik mayor mengenal dua setengahnada, maka secara ilmu
berhitung sederhana jarak nada antara pasangan not lain yang punya
satunada bisa dibagi menjadi dua. Pasangan not do-re, re-mi, fa-sol,
sol-la, dan la-si yang masing-masing berisi satunada sebagai akibatnya
dibagi menjadi setengahnada. Timbullah suatu tangganada baru yang di
dalamnya setiap pasangan not tadi diperkecil jaraknya menjadi
setengahnada dan menghasilkan jaraknada yang sama antara semua pasangan
not yang baru.
Tangganada baru berdasarkan hasil pembagian satunada menjadi setengahnada ini disebut tangganada kromatik.
Dari yang paling rendah ke yang paling tinggi, urutan notnya demikian:
1-#1-2-#2-3-4-#4-5-#5-6-#6-7-1. Tanda kres (#) menaikkan not di sebelah
kiri kres sejauh setengahnada. Ketika dinyanyikan, not-not yang diberi
tanda # berbunyi – dari yang paling rendah ke yang paling tinggi –
do-di-re-ri-mi-fa-fi-sol-se-la-li-si-do. Tapi kalau dibunyikan dari not
do yang paling tinggi ke yang paling rendah, cara menulisnya berbeda:
1-7-b7-6-b6-5-b5-4-3-b3-2-b-1. Tanda mol (b) menurunkan not di sebelah
kiri sejauh setengahnada juga. Urutan not ini dibunyikan sebagai
do-si-sa-la-lu-sol-su-fa-mi-mu-re-ru-do.
Secara praktis, bunyi setengahnada pada posisi naik dan
turun dari tangganada kromatik sama: di sama bunyinya dengan ru, ri
sama bunyinya dengan mu, fi sama bunyinya dengan su dan seterusnya.
Karena sama bunyinya, nada-nada ini disebut nada-nada enharmonik.
Tangganada diatonik mayor lazimnya dipakai untuk menciptakan lagu-lagu
yang bersuasana gembira, ceria, cerah – pendek kata, lagu-lagu yang
bersuasana optimistik. Tangganada kromatik memberi warna-warna halus pada
suatu ciptaan musikal. Ada juga lagu-lagu yang, meskipun memakai
tangganada diatonik mayor, bersuasana sedih. Coba dengarkan beberapa
lagu rakyat atau lagu pop klasik dari Ambon/Maluku yang boleh dikatakan
memakai tangganada diatonik mayor dan dinyanyikan dengan tempo lambat,
seperti “lagu tanah” (lagu rakyat asli) asal Ambon berjudul “Nusaniwe” atau lagu pop Ambon tahun 1980-an berjudul “Sioh, Mamae.” Ada yang begitu tersentuh hatinya oleh suasana melodi dan kata kedua lagu ini sampai menangis.
Pola ritme khas suatu melodi dibentuk oleh kombinasi khusus berbagai interval tadi. Dalam musik vokal (gabungan nyanyian dan musik
iringan), pola ritme ini dipengaruhi ritme dan makna liriknya. Not-not
yang ditahan – misalnya, selama dua sampai dengan empat ketukan alam
jenis birama 4/4 (1 . . . ) – cocok untuk menekankan pesan lirik yang
penting, seperti judul suatu lagu. Pasangan atau rangkaian not yang
bergerak cepat karena memakai satu garis penghubung di atasnya),
kombinasi satu dan dua garis penghubung di atas tiga not, atau dua garis
penghubung di atas empat not cocok untuk lagu-lagu yang bersifat cakap (conversational).
Pola ritme yang ditandai oleh berbagai garis penghubung not-not
bernilai kecil mengungkapkan suasana kegiatan yang membutuhkan energi
tinggi seperti kesibukan pekerjaan, kehidupan yang terburu-buru,
pertandingan olahraga seperti sepak bola, bahkan keadaan kacaubalau atau
perang.
Ada lagi suatu teknik menyatukan berbagai not untuk membentuk pola ritme
lain. Tiga not disatukan oleh satu garis penghubung di atasnya,
ditambah tulisan angka 3. Ini disebut triul pendek dan dalam lagu
berjenis birama 4/4, triul pendek dihitung sebagai satu ketukan. Ada
juga empat not yang dihubungkan satu garis dan ditambah tulisan angka 4
di atasnya; ini disebut kuartol dan dihitung juga dalam jenis birama
tadi sebagai satu ketukan. Rangkaian lima dan enam not yang
masing-masing disatukan oleh satu garis penghubung di atasnya dengan
tulisan 5 dan 6 disebut kuintol dan sekstol masing-masing dihitung juga
sebagai satu ketukan dalam jenis birama tadi.
Contoh berikut berisi semua kombinasi khusus interval tadi demikian:
Dalam musik pop dunia, pola ritme khas melodi bisa menunjukkan asal dan bahkan bisa menaikkan “nilai jual” lagu. Bandingkan, misalnya, musik pop khas Eropa daratan, Inggris, dan Amerika Serikat yang memakai irama seperti wals, country, dan rock ‘n roll dengan musik pop khas Karibia seperti reggae dari Yamaika dan bolero dari Kuba dan juga dengan musik
pop khas Amerika Latin seperti samba dan salsa. Anda akan mendengarkan
pola ritme khas yang barangkali sulit Anda jelaskan dari berbagai
kawasan tadi tapi yang sangat Anda rasakan – dan suka sekali sehingga
Anda beli kaset atau CD-nya. Pola ritme ini dipengaruhi di antaranya
oleh ritme dan makna lirik dan juga oleh gabungan khas berbagai macam
interval dengan berbagai nilai not.
Pola ritme hasil kombinasi berbagai
interval dengan berbagai nilainya bisa menghasilkan berbagai suasana
hati. Kombinasi interval berjarak kecil dan agak kecil seperti interval
ke-1, ke-2, dan ke-3 menghasilkan lagu yang bersuasana dari tenang
sampai agak tenang. Kombinasi interval ke-4, ke-5, ke-6, dan di atasnya
menghasilkan suasana dasar yang dramatik, menonjol. Urutan not bisa dari
yang lebih rendah ke yang lebih tinggi atau sebaliknya.
Masih ada lagi satu jenis tangganada
Barat yang lazimnya dipakai untuk menciptakan lagu-lagu bersuasana sayu,
sedih, murung, merenung – pendek kata, lagu yang bersuasana
introspektif. Itulah tangganada minor. Yang sering dipakai adalah tangganada minor naturel.
Urutan notnya dari yang paling rendah ke yang paling tinggi demikian:
la-si-do-re-mi-fa-sol-la. Tangganada ini bisa Anda bunyikan secara
naik-turun.
Tapi ada juga lagu-lagu yang suasananya gembira meski memakai not-not
minor. Beberapa lagu religius dari Israel dan lagu dangdut Indonesia
yang bersuana ceria malah dibawakan dengan memakai not-not minor. Ini
bukan kelaziman.
Entah tangganada diatonik, kromatik,
atau minor naturel, melodi yang diciptakan berdasarkan salah satu dari
antaranya punya ciri-ciri umum tertentu. Ciri-ciri apa itu?
Pertama, melodi itu dibentuk oleh
suatu gagasan inti yang disebut motif melodi. Ini ibarat tiang utama
suatu rumah. Dari tiang utama ini, pencipta – seperti seorang arsitek
bangunan – mengembangkan rumah itu dengan menambah tiang lain, kerangka,
dinding, atap, penghalusan, pengecatan dinding, penambahan ornamen, dan
rincian-rincian konstruksi lain sampai rumah itu tampak keren – sama
sekali berbeda dengan kali pertama ia dimulai dengan tiang utama. Pada
komposisi melodi Barat, motifnya biasanya ada di awal lagu sebanyak
satu sampai sekitar dua birama dan bisa diulang-ulangi – dengan memakai
not yang sama atau berbeda – pada bagian lain dalam melodi.
Beberapa contoh penjelasan. Motif melodi atau gagasan inti lagu Natal “Malam Kudus” ada di awal lagu ketika jemaat menyanyi “Malam kudus, sunyi senyap.” Gagasan inti Yamko Rambe Yamko
ada di awal lagu tempat orang menyanyi “Hei, yamko rambe yamko arunawa
kombe.” Lagu G. F. Handel yang terkenal dan dinyanyikan dalam perayaan
kebangkitan Yesus dan bahkan Natal “Haleluya Handel” punya
motif melodi di awal lagu tempat koor menyanyi “Haleluya!” lalu
mengulangi motif itu beberapa kali dalam lagu untuk koor gereja yang
hebat ini.
Kedua, suatu melodi diciptakan melalui kombinasi not-not berbagai nilai dengan waktu istirahat tertentu di antara not-not itu. Not yang ditahan selama beberapa ketukan digabung dengan not yang berlangsung selama satu ketukan, setengah ketukan, seperempat ketukan, seperenam belas ketukan, dan seterusnya. Tanda istirahat biasanya muncul pada not yang ditahan yang bisa diikuti tanda koma atau tanda diam. Dalam notasi angka, tanda diam ditulis dengan memakai angka nol (0). Melodi tanpa waktu istirahat akan melelahkan untuk didengar dan dinyanyikan.
Kedua, suatu melodi diciptakan melalui kombinasi not-not berbagai nilai dengan waktu istirahat tertentu di antara not-not itu. Not yang ditahan selama beberapa ketukan digabung dengan not yang berlangsung selama satu ketukan, setengah ketukan, seperempat ketukan, seperenam belas ketukan, dan seterusnya. Tanda istirahat biasanya muncul pada not yang ditahan yang bisa diikuti tanda koma atau tanda diam. Dalam notasi angka, tanda diam ditulis dengan memakai angka nol (0). Melodi tanpa waktu istirahat akan melelahkan untuk didengar dan dinyanyikan.
Ketiga, suatu melodi diciptakan
berdasarkan tangganada. Tangganada Barat yang paling lazim dipakai
adalah tangganada diatonik mayor. Karena ada tujuh not pokok dalam
tangganada ini, maka ada juga tujuh kunci atau nada dasar. Kunci ini
ditulis dengan memakai abjad. Padanannya dengan not angka demikian: C
(do), D (re), E (mi), F( fa), G (sol), A (la), dan B (si). Tangganada
Barat kedua yang lazim dipakai adalah tangganada minor naturel:
A-B-C-D-E-F-G. Kedua jenis tangganada paling populer ini berdasarkan
tangganada diatonik mayor C.
Keempat, suatu melodi bisa memakai
not-not akordal atau gabungan not-not akordal dan non-akordal. Untuk
memahami pernyataan ini, kita memakai susunan not akordal dari tiga not –
disebut triad – dalam tangganada C mayor. Ambil saja, misalnya, akor…
Sejarah Musik Barat
Sejarah musik dipercaya dimulai dari masa lalu dan dipelopori oleh
musik Asia, musik Persia, musik india, musik yahudi, musik romawi, musik
Mesopotamia, musik mesir, musik islam, dan juga musik yunani. Namun,
dari semua musik tersebut, musik era yunani adalah musik yang terbaik
dan yang paling terkenal diantara yang lain. Literasi musik dari Yunani
sangatlah mempengaruhi perkembangan musik di seluruh dunia. Di masa
setelah Yunani kuno, teori musik dari Yunani mempelopori adanya musik
keagamaan di dunia barat dan juga musik-musik klasik.
Musik Era Yunani
Seperti sejarah Yunani yang penuh dengan kejayaan dibidang penemuan dan juga peradaban rakyatnya, musik juga berkembang dengan baik. Di Yunani pada masa lampau, musik digunakan untuk hiburan, perayaan rakyat, dan juga kegiatan kegamaan. Musik sangatlah penting untuk peradaban masyarakat Yunani. Bahkan, pada masa Yunani kuno, musik adalah sebuah mata pelajaran wajib dimana para pria Yunani kuno sudah diajarkan tentang musik sejak usia 6 tahun.
Di musik era Yunani kuno, alat musik yang dimainkan oleh masyarakat Yunani sangatlah menarik untuk ukuran jaman tersebut. Salah satu alat musik yang sangat terkenal adalah aulos yang terbuat dari dua buah alang-alang. Lalu juga ada alat musik petik yang dinamakan lyre. Namun juga ada jenis khusus dan special dari lyre yang dinamakan kithara. Alat-alat musik dari era Yunani kuno, kedepannya menjadi cikal bakal dari alat musik modern. Salah satu contohnya, Lyre kedepannya menjadi cikal bakal dari kecapi.
Contoh nyata dari musik era Yunani adalah musik rakyat yang terbagi menjadi lagu acritik dan lagu klephtic. Musik akritic berasal dari Akrites, seorang penjaga perbatasan dari kerajaan byzantine. Sedangkan perkembangan dari musik klephtic dimulai setelah berakhirnya era kerajaan byzantine. Musik klephtic berkembang sesaat sebelum revolusi Yunani. Musik ini dikembangkan oleh Kleftes, pasukan yang bertarung melawan kerajaan ottoman. Pada dasarnya, musik klephtic bersifat monophonic dan tidak menggunakan harmoni sama sekali.
Masih banyak lagi musik dari era Yunani yang sangat terkenal. Sebut saja palea dhimotika yang dimainkan dengan kleftiko. Lalu ada nisiotika yang merupakan lagu rakyat dari Pulau Aegean. Salah satu lagu terkenal dari Nisiotika adalah ikariotiko traghoudhi atau lebih terkenal dengan nama lagu dari Ikaria. Lalu juga ada musik dari Pulau Kreta yang masih termasuk wilayah Yunani. Banyak sekali pemain lyra berbakat dari Kreta. Sebut saja Nokos Xylouris, Antoniss Xylouris, Thanassis Skordalos, dan Kostas Moundakis. Salah satu lagu terkenal dari Kreta adalah tabachaniotika yang merupakan cikal bakal dari rebetiko, musik dari café-aman yang merupakan musik gabungan dari Yunani dan musik timur. Hal ini berkat beberapa warga Kreta yang berasal dari kawasan Asia.
Musik Abad Pertengahan
Musik abad pertengahan dimulai dari jatuhnya kerajaan Romawi dan berakhir di sekitar pertengahan abad ke 15. Akhir dari musik diperkirakan sekitar tahun 1400, bersamaan dengan dimulainya musik era renaissance. Namun, pada era pertengahan, mahalnya harga kertas kulit dan juga banyaknya waktu yang diperlukan untuk menulis hal tersebut, pembuatan manuskrip musik menjadi sangat mahal. Karena mahalnya biaya yang diperlukan, hanya beberapa pihak tertentu saja yang bisa menulis manuskrip, apalagi hanya untuk sebuah musik. Hanya gereja dan institusi gereja seperti monastery. Musik-musik sekuler dan musik pengorbanan juga diciptakan oleh gereja. Notasi pada awal era pertengahan tidak mempunyai rhythm yang khusus. Musik yang ada di era tersebut adalah musik-musik yang monophonic dan homorhythmic.
Notasi Musik Abad Pertengahan
Instrumen-instrumen musik pada era pertengahan masih ada beberapa yang eksis hingga sekarang, meskipun telah berubah bentuk. Contohnya, kalau flute pada era modern terbuat dari perak atau logam yang lain, maka pada era pertengahan terbuat dari kayu. Flute pada saat itu bisa ditiup dari samping maupun dari ujung. Lalu juga ada instrumen recorder yang masih mempertahankan bentuknya hingga sekarang. Pada era pertengahan, recorder bernama gemshorn. Alat musik gemshorn ini berbentuk recorder dimana banyak lubang untuk jari tangan kita didepannya, meskipun sebenarnya gemshorn masih termasuk keluarga ocarina. Selain itu, masih ada alat musik yang merupakan cikal bakal dari flute modern. Alat musik itu adalah pan flute. Pada era pertengahan, pan flute sangat popular dan berasal dari Hellenic. Alat musik ini diciptakan dari kayu dan diproduksi dalam ukuran berbeda untuk menciptakan nada-nada yang berbeda pula.
Musik sangatlah berkembang pada era pertengahan ini. Banyak sekolah-sekolah khusus musik mulai dibangun. Contohnya adalah sekolah polyphony, Notre Dame School yang sangat terkenal dari tahun 1150 hingga 1250. Sekolah Notre Dame ini sangat terkenal akan keberhasilannya dalam arsitektur gothic dimana pusat dari kegiatannya adalah gereja Notre Dame. Musik pada era ini juga disebut sebagai Parisian school atau Parisian organum. Hal tersebut adalah cikal bakal dari ars antiqua yang sangat terkenal. Era ini terkenal dengan notasi ritmik pertama yang muncul di dunia musik barat. Notasi ritmik juga bisa disebut dengan mode ritmik. Manuskrip musik yang masih ada dari era ini adalah Codex Montpellier, Codex Bamberg, dan El Codex musikal de Las Huelgas.
Pada sejarah musik era pertengahan juga tercatat banyak musisi dan composer yang sangat terkenal. Para composer tersebut adalah Leonin, Perotin, Adam de St. Victor, W. de Wycombe, dan juga Petrus de Cruce yang nama aslinya adalah Pierre de la Croix. Petrus diakui karena berinovasi dengan menulis lebih dari 3 semibreves untuk menyamai panjang dari breve.
Musik Era Renaissance
Musik era renaissance adalah musik diantara tahun 1400 sampai tahun 1600. Musik pada era ini disebut-sebut sebagai era yang sangat lemah dalam sejarah musik. Di era renaissance, vocal range dalam musik meningkat tajam. Hal ini menyebabkan kontras yang cukup besar dalam dunia musik. Karakteristik musik era renaissance adalah modal, yang juga merupakan lawan dari tonal. Namun, pada akhir era Renaissance, modal mulai tidak digunakan karena penggunaan root motions ke 5. Pada akhir era renaissance, modal pun berkembang menjadi tonal.
Sekolah Musik Yunani era Renaisance
Genre musik pada era ini sangatlah bervariasi. Genre yang sangat terkenal adalah mass, motet, madrigal spirituale, dan juga laude. Musik sekuler juga memainkan lagu dari satu ataupun banyak suara seperti frottola, chanson, dan madrigal. Genre musik vocal sekuler adalah madrigal, frottola, caccia, chanson, rondeau, virelai, begerette, ballade, musque mesuree, canzonetta, villancico, villanelle, villotta, dan juga lute song. Selain itu, masih ada juga genre-genre seperti toccata, prelude, ricercar, canzone, intabulation, basse dance, pavane, galliard, allemande, dan courante yang membuat musik era renaissance menjadi lebih semarak dan meriah. Pada akhir era renaissance, juga terdapat banyak lagu opera seperti monody, madrigal comedy, dan juga intermedio.
Giovanni Pierluigi da Palestrina (Musisi Era Renaisance)
Instrumen musik yang digunakan pada era ini sangatlah bervariasi dan beberapa masih dipakai hingga saat ini. Secara garis besar, instrument musik pada era renaissance dapat dibagi menjadi brass, strings, perkusi, dan woodwind. Instrumen brass yang terkenal adalah slide trumpet, cornett, trumpet, dan sackbut. Alat musik string yang terkenal adalah viol, lyre, irish harp, dan hurdy gurdy. Alat musik perkusi yang terkenal adalah tamborin dan jew’s harp, yang sangat terkenal untuk melamar kekasih mereka pada era renaissance. Lalu alat musik woodwind atau alat musik tiup dari kayu yang terkenal adalah shawm, read pipe, hornpipe, bagpipe, panpipe, transverse flute, dan recorder. Bahkan recorder masih diajarkan di sekolah dasar hingga saat ini.
Era renaissance juga melahirkan composer-composer kenamaan eropa. Pada masa awal renaissance, ada composer ternama seperti Leonel Power, John Durstable, Giles Binchois, dan Guillaume Dufay. Nama-nama seperti Pierre de La Rue, Antoine de Fevin, Antonius Divitis, dan Cipriano de Rore dapat anda temukan di masa pertengahan renaissance. Lalu masih ada juga nama Johannes de Fossa, William Byrd, Tomas Luis de Victoria, Philippe Rogier, dan Carlo Gesualdo yang Berjaya di akhir era renaissance. Masih banyak lagi composer-composer kenamaan yang membuat era renaissance yang meskipun dikenal kurang produktif, namun berhasil membuat era tersebut menjadi awal dari musik modern yang sangat terkenal. Musik-musik era renaissance meskipun sangat kurang dalam hal kuantitasnya, namun sangat bagus dalam hal kualitasnya.
Musik Era Baroque
Musik era baroque dimulai pada tahun 1600 dan berakhir pada tahun 1750. Ini adalah era dimana musik klasik eropa sangat Berjaya. Arti dari baroque sendiri adalah mutiara yang tidak berbentuk. Arti ini juga menggambarkan arsitektur musik pada era ini yang sangat abstrak. Dominasi dari musik klasik dalam era ini menyebabkan era baroque juga disebut sebagai era musik klasik eropa. Para composer terbaik dari dunia musik klasik eropa sangat berjaya di era ini. Sebut saja Claudio Monteverdi, Antonio Vivaldi, George Frideric Handel, Arcangelo Corelli, dan sang maestro musik klasik, Johann Sebastian Bach.
Johan Sebastian Bach (komposer terbesar Era Baroque)
Era musik baroque dilihat sebagai era perkembangan fungsi tonal. Sangat banyak composer dan pemain musik yang berkejasama untuk memajukan musik. Mereka membuat perubahan di notasi musik dan juga menciptakan cara baru dalam memainkan instrument musik. Era musik baroque juga merupakan tonggak dari terciptanya dan diakuinya musik dalam opera. Banyak sekali teknik musik dan konsep musik dari era baroque masih dipakai hingga saat ini. Kebanyakan dari alat musik klasik seperti biola, dimainkan dengan sangat baik di era ini.
Gaya musik baroque sangatlah terkenal hingga sekarang. Sebut saja Darmstadt overtures dari Jerman, overtura dari Prancis , allemande dengan tempo sedang, courante dari Prancis, sarabande yang mempunyai beat antara 40 dan 66 per menit, dan gigue dari Inggris yang bisa dimulai dari segala beat. Lalu masih ada gavotte yang dimainkan dengan 4/4 dan selalu dimulai pada beat ke 3 dalam tangga musik. Gavotte biasanya dimainkan dengan tempo sedang, namun terkadang ada beberapa composer dan pemain yang lebih suka memainkannya dengan cepat.
Selain itu, masih ada bourre yang mirip dengan gavotte. Namun, bourre dimainkan dengan 2/2 dan dimulai pada half yang kedua pada beat akhir di tangga nada. Hal ini dapat menciptakan perbedaan yang unik dalam musiknya. Biasanya bourre dimainkan di tempo sedang. Namun composer kenaman seperti George Frideric Handel memainkan bourre dengan tempo yang jauh lebih cepat.
Lalu, ada minuet yang merupakan baroque dances yang paling terkenal di triple meter. Minuet dimainkan di tempo sedang dan dapat dimulai di beat manapun dalam tangga nada. Kemudian, masih ada passepied yang sangat cepat dan sering dimainkan oleh George Frideric Handel dan Johann Sebastian Bach. Terakhir, ada rigaudon yang dimainkan di duple meter. Rigaudon diciptakan di Prancis tepatnya di Provence.
Lagu-lagu instrumental dari era baroque juga sangat banyak. Kita bisa menemukan concerto grosso, fugue, suite, sonata, partita, canzone dan sinfonia. Masih ada juga jenis instrumental seperti fantasia, ricercar, toccata, prelude, chaconne, passacaglia, chorale prelude, dan stylus fantasticus. Jenis musik instrumental dari era baroque terus dimainkan hingga sekarang.
Musik Era Klasik
Musik era klasik dimulai dari tahun 1750 hingga tahun 1820. Era musik klasik terletak diantara era baroque dan era romantik. Banyak sekali composer-composer terhebat yang pernah ada di dunia musik hidup di era klasik. Sebut saja Joseph Haydn, Wolfgang Amadeus Mozart, dan Ludwig van Beethoven. Lalu masih ada Luigi Boccherini, Muzio Clementi, Carl Phillipp Emanuel Bach, Johann Ladislaus Dussek, dan Cristoph Willibald Gluck.
Wolfgang Amadeus Mozart
Pada masa transisi antara musik klasik dan romantic juga melahirkan banyak sekali composer kelas dunia. Nama-nama seperti Franz Schubert, Johann Nepomuk Hummel, Carl Maria von Webber, dan Luigi Cherubini. Bahkan Ludwig van Beethoven juga berkarir di era ini. Era musik klasik juga sering disebut sebagai era musik klasik Viennese atau wiener klassik dalam bahasa jerman. Hal tersebut terjadi karena banyak sekali composer yang berkarya di Vienna dan membentuk Viennese School. Para composer-composer yang bekerja di Vienna tersebut antara lain adalah Wolfgang Amadeus Mozart, Joseph Haydn, Ludwig van Beethoven, dan Franz Schubert.
Karakteristik musik dari era klasik adalah homophonic yang melodinya diatas iringan chord. Banyak sekali musik yang sangat indah dalam bentuk, proporsi, keseimbangan, moderasi, dan juga kontrolnya. Musik di era ini juga terkenal sangat indah dan elegan dengan ekspresi dan struktur musik yang dikerjakan dengan sangat sempurna.
Bila dibandingkan dengan musik era baroque, musik era klasik lebih ringan, lebih mudah dan tidak membingungkan, serta mempunya tekstur yang jauh lebih jelas. Melodi yang dimainkan di era ini biasnaya lebih pendek dari era baroque. Ukuran dari orchestra sangat berkembang baik dalam kuantitas maupun kualitas. Lalu instrument harpsichord yang sudah tidak digunakan lagi dan digantikan oleh Piano. Pada era klasik ini, piano dimainkan dengan ditemani oleh Alberti bass dan semakin kaya dengan suara dan semakin kuat. Bentuk sonata juga sangat berkembang dan menjadi elemen utama dalam era musik klasik.
Tulisan Asli Mozart
Hal terbaik dari musik klasik adalah mereka menjadi elemen dasar dari semua musik di era selanjutnya. Bahkan ada ungkapan bahwa musik klasik tidak akan pernah mati. Contohnya Franz Schubert, Carl Maria von Weber, dan John Field yang hidup di era transisi dan menjadi generasi klasik romantik. Banyak sekali composer di era setelah era klasik yang masih belajar dari karya-karya Mozart dan Beethoven. Bahkan keagungan karya dari Beethoven dalam Moonlight Sonata telah menjadi contoh dan inspirasi dari ratusan karya lain setelahnya. Bahkan karya dari Mozart masih dimainkan dan dipelajari dalam harmoni dan orchestra musik seteleh 80 tahun kematian dia. Jatuhnya era musik klasik ditandai dengan jatuhnya generasi Vienna yang mulai ditinggalkan oleh composer ternama di masa itu.
Musik Era Romantik
Musik era romantik dimulai pada tahun 1815 dan berakhir pada tahun 1910. Walaupun dinamakan era musik romantik, bukan berarti musik di era ini hanya berisi tentang cinta ataupun cinta yang romantik. Sebenarnya era musik tersebut dinamakan romantik karena dapat menggambarkan komposisi musik pada jangka waktu tersebut. Lalu kenapa disebut romantik? Sekali lagi romantik disini tidak ada hubungannya dengan cinta. Namun karya-karya dan komposisi musik yang lebih bergairah dan jauh lebih ekspresif daripada era-era sebelumnya. Pada contohnya, transisi indah dari gerakan ke 3 hingga gerakan ke 4 dari symphony Beethoven. Pada dasarnya, semua composer pada era romantik mempunyai cara baru yang jauh lebih menarik dari sebelumnya.
Ludwig van Beethoven
Era musik klasik sendiri ditandai dengan terciptanya symphony berjudul Eroica yang diciptakan oleh Ludwig Van Beethoven. Era ini merupakan transisi dari era musik klasik dan modern. Hal inilah yang menyebabkan jenis musik menjadi lebih sederhana dan lebih mudah. Contohnya, daripada memakai pivot chord, era musik klasik lebih banyak memakai pivot note. Composer seperti Beethoven dan Richard Wagner lebih suka memakai harmonic dan mengembangkan chord yang sebelumnya tidak dipakai atau juga chord yang diinovasi lebih. Contoh terbaik dari fungsi harmonic adalah Tristan und Isolde dimana Richard Wagner memakai chord temuannya, Tristan chord.
Era ini juga merupakan era opera. Nama Richard Wagner diakui dunia karena ciptaannya di bidang opera yang sering dimainkan. Lalu opera Carmen hasil karya bizet dari prancis dan juga opera verismo dari italia yang menggambarkan realitas, sejarah, dan dongeng melalui indahnya lantunan musik.
Karakteristik utama dari musik romantik sendiri adalah kebebasan lebih dalam bentuk musik dan ekspresi emosi serta imaginasi dari composer. Lalu ukuran dari orchestra yang menjadi semakin besar dan bahkan bisa disebut raksasa dibandingkan sebelumnya. Hasil karya dari para composer juga menjadi semakin kaya akan variasi dari mulai lagu hingga karya pendek dengan piano dan diakhiri dengan ending yang sangat spektakuler dan dramatis pada puncaknya. Secara teknik, para pemain musik pada era ini juga mempunyai level sangat tinggi terutama dalam alat musik piano dan biola. Banyak sekali musisi yang dianggap sebagai seorang virtuoso dibidang musik.
Paham nasionalisme juga mewarnai era musik romantik. Reaksi keras dari composer Russia, Bohemia, dan Norwegia yang sangat menentang dominasi Jerman. Conothnya adalah opera dari Mikhail Glinka yang mewakili Russia. Lalu juga ada Bedrich Smetana dan Antonin Dvorak yang menunjukkan nasionalisme mereka dengan menciptakan lagu rakyat Ceko. Masih ada Jean Sibelius yang menulis musik berdasarkan cerita Finlandia, Kalevala dan karya dari Sibelius ini menjadi symbol dari nasionalitas Finlandia.
Musik Era Modern
Musik era abad ke 20 dimulai pada tahun 1900 hingga tahun 2000. Sedangkan music kontemporer dimulai pada tahun 1975 hingga sekarang. Dari tahun 1975 hingga 2000 adalah masa dimana music era abad 20 dan kontemporer berjalan berdampingan. Musik abad 20 diawali oleh Claude Debussy yang mengusung gaya impresionis. Para composer benua America memulai karirnya dibidang music dan berjaya seperti Charles Ives, John Alden Carpenter, dan George Gershwin. Masih ada juga Arnold Schoenberg yang lulusan akademi Vienna yang mengembangkan teknik 12 nada. Alat music yang digunakan pada era ini terus digunakan hingga sekarang.
Claude Debussy (Musisi era Modern)
Banyak sekali jenis music yang berkembang pada abad 20. Contohnya adalah aliran ekspresionisme dari Schoenberg, neoclassical dari Igor Stravinsky, aliran futurism dari Luigi Russolo, Alexander Mossolov, Prokoliev, Antheil. Selain musik-musik tersebut, masih ada aliran microtonal dari Julian Carillo, Alois Haba, Harry Partch, dan Ben Johnston. Lalu masih ada aliran sosialis dari Prokofiev, Gliere, Kabalevsky, dan composer dari Russia lainnya. Selanjutnya, Steve Reich dan Philip Glass mengusung music dengan harmony yang simple dan ritme minimalis. Musik bersifat konkrit dari Pierre Schaeffer dan music intitusif seperti Karlheinz Stochausen. Terakhir, ada music serialisme dari Pierre Boulez, music politik dari Luigi Nono, dan music aleatoric dari john Cage.
Di sisi lain, music kontemporer mengagungkan kesederhanaan. Tokoh terkenal dari aliran kesederhanaan ini adalah Wolfgang Rihm. Karya-karya dari Rihm sangat dihargai di Jerman. Karya-karya dari composer lain yang cukup dihargai adalah symphony no. 3 yang berjudul Symphony of Sorrowful songs dari Gorecki dan juga Cantus in memoriam Benjamin Britten dari Part. Selain itu, masih ada karya berjudul The Veil of the Temple dari Tavener dan juga Silent Songs dari Valentin Silvestrov.
Musik kontemporer bisa berasal dari segala tempat dan mempengaruhi gaya music lain. Contohnya adalah gamelan dari Indonesia, instrument tradisional dari Cina, dan juga ragas dari music klasik India. Jenis music seperti rock, jazz, dan juga pop sangatlah berkembang pesat. Hal ini mencatatkan banyak pencipta music yang berkualitas.
Pada era music kontemporer, banyak sekali festival music yang diselenggarakan untuk menghargai music. Sebut saja Ars Musica di Belgia, Bang on a Can marathon, Cabrillo Festival of Contemporary Music, Darmstadter Ferienkurse, dan Donaueschingen Festival. Selain itu, masih ada Gaudeamus Foundation music week di Amsterdam, Huddersfield Contemporary Music Festival, Peninsula Arts Contemporary Music Festival, dan Warsaw Autumn di Polandia. Masih banyak lagi festival film yang skalanya lebih kecil yang tidak bisa disebutkan. Perkembangan music kontemporer sangatlah pesat dan masih tidak ada tanda-tanda akan berakhir.ve a Reply
Musik Era Yunani
Seperti sejarah Yunani yang penuh dengan kejayaan dibidang penemuan dan juga peradaban rakyatnya, musik juga berkembang dengan baik. Di Yunani pada masa lampau, musik digunakan untuk hiburan, perayaan rakyat, dan juga kegiatan kegamaan. Musik sangatlah penting untuk peradaban masyarakat Yunani. Bahkan, pada masa Yunani kuno, musik adalah sebuah mata pelajaran wajib dimana para pria Yunani kuno sudah diajarkan tentang musik sejak usia 6 tahun.
Di musik era Yunani kuno, alat musik yang dimainkan oleh masyarakat Yunani sangatlah menarik untuk ukuran jaman tersebut. Salah satu alat musik yang sangat terkenal adalah aulos yang terbuat dari dua buah alang-alang. Lalu juga ada alat musik petik yang dinamakan lyre. Namun juga ada jenis khusus dan special dari lyre yang dinamakan kithara. Alat-alat musik dari era Yunani kuno, kedepannya menjadi cikal bakal dari alat musik modern. Salah satu contohnya, Lyre kedepannya menjadi cikal bakal dari kecapi.
Contoh nyata dari musik era Yunani adalah musik rakyat yang terbagi menjadi lagu acritik dan lagu klephtic. Musik akritic berasal dari Akrites, seorang penjaga perbatasan dari kerajaan byzantine. Sedangkan perkembangan dari musik klephtic dimulai setelah berakhirnya era kerajaan byzantine. Musik klephtic berkembang sesaat sebelum revolusi Yunani. Musik ini dikembangkan oleh Kleftes, pasukan yang bertarung melawan kerajaan ottoman. Pada dasarnya, musik klephtic bersifat monophonic dan tidak menggunakan harmoni sama sekali.
Masih banyak lagi musik dari era Yunani yang sangat terkenal. Sebut saja palea dhimotika yang dimainkan dengan kleftiko. Lalu ada nisiotika yang merupakan lagu rakyat dari Pulau Aegean. Salah satu lagu terkenal dari Nisiotika adalah ikariotiko traghoudhi atau lebih terkenal dengan nama lagu dari Ikaria. Lalu juga ada musik dari Pulau Kreta yang masih termasuk wilayah Yunani. Banyak sekali pemain lyra berbakat dari Kreta. Sebut saja Nokos Xylouris, Antoniss Xylouris, Thanassis Skordalos, dan Kostas Moundakis. Salah satu lagu terkenal dari Kreta adalah tabachaniotika yang merupakan cikal bakal dari rebetiko, musik dari café-aman yang merupakan musik gabungan dari Yunani dan musik timur. Hal ini berkat beberapa warga Kreta yang berasal dari kawasan Asia.
Musik Abad Pertengahan
Musik abad pertengahan dimulai dari jatuhnya kerajaan Romawi dan berakhir di sekitar pertengahan abad ke 15. Akhir dari musik diperkirakan sekitar tahun 1400, bersamaan dengan dimulainya musik era renaissance. Namun, pada era pertengahan, mahalnya harga kertas kulit dan juga banyaknya waktu yang diperlukan untuk menulis hal tersebut, pembuatan manuskrip musik menjadi sangat mahal. Karena mahalnya biaya yang diperlukan, hanya beberapa pihak tertentu saja yang bisa menulis manuskrip, apalagi hanya untuk sebuah musik. Hanya gereja dan institusi gereja seperti monastery. Musik-musik sekuler dan musik pengorbanan juga diciptakan oleh gereja. Notasi pada awal era pertengahan tidak mempunyai rhythm yang khusus. Musik yang ada di era tersebut adalah musik-musik yang monophonic dan homorhythmic.
Notasi Musik Abad Pertengahan
Instrumen-instrumen musik pada era pertengahan masih ada beberapa yang eksis hingga sekarang, meskipun telah berubah bentuk. Contohnya, kalau flute pada era modern terbuat dari perak atau logam yang lain, maka pada era pertengahan terbuat dari kayu. Flute pada saat itu bisa ditiup dari samping maupun dari ujung. Lalu juga ada instrumen recorder yang masih mempertahankan bentuknya hingga sekarang. Pada era pertengahan, recorder bernama gemshorn. Alat musik gemshorn ini berbentuk recorder dimana banyak lubang untuk jari tangan kita didepannya, meskipun sebenarnya gemshorn masih termasuk keluarga ocarina. Selain itu, masih ada alat musik yang merupakan cikal bakal dari flute modern. Alat musik itu adalah pan flute. Pada era pertengahan, pan flute sangat popular dan berasal dari Hellenic. Alat musik ini diciptakan dari kayu dan diproduksi dalam ukuran berbeda untuk menciptakan nada-nada yang berbeda pula.
Musik sangatlah berkembang pada era pertengahan ini. Banyak sekolah-sekolah khusus musik mulai dibangun. Contohnya adalah sekolah polyphony, Notre Dame School yang sangat terkenal dari tahun 1150 hingga 1250. Sekolah Notre Dame ini sangat terkenal akan keberhasilannya dalam arsitektur gothic dimana pusat dari kegiatannya adalah gereja Notre Dame. Musik pada era ini juga disebut sebagai Parisian school atau Parisian organum. Hal tersebut adalah cikal bakal dari ars antiqua yang sangat terkenal. Era ini terkenal dengan notasi ritmik pertama yang muncul di dunia musik barat. Notasi ritmik juga bisa disebut dengan mode ritmik. Manuskrip musik yang masih ada dari era ini adalah Codex Montpellier, Codex Bamberg, dan El Codex musikal de Las Huelgas.
Pada sejarah musik era pertengahan juga tercatat banyak musisi dan composer yang sangat terkenal. Para composer tersebut adalah Leonin, Perotin, Adam de St. Victor, W. de Wycombe, dan juga Petrus de Cruce yang nama aslinya adalah Pierre de la Croix. Petrus diakui karena berinovasi dengan menulis lebih dari 3 semibreves untuk menyamai panjang dari breve.
Musik Era Renaissance
Musik era renaissance adalah musik diantara tahun 1400 sampai tahun 1600. Musik pada era ini disebut-sebut sebagai era yang sangat lemah dalam sejarah musik. Di era renaissance, vocal range dalam musik meningkat tajam. Hal ini menyebabkan kontras yang cukup besar dalam dunia musik. Karakteristik musik era renaissance adalah modal, yang juga merupakan lawan dari tonal. Namun, pada akhir era Renaissance, modal mulai tidak digunakan karena penggunaan root motions ke 5. Pada akhir era renaissance, modal pun berkembang menjadi tonal.
Sekolah Musik Yunani era Renaisance
Genre musik pada era ini sangatlah bervariasi. Genre yang sangat terkenal adalah mass, motet, madrigal spirituale, dan juga laude. Musik sekuler juga memainkan lagu dari satu ataupun banyak suara seperti frottola, chanson, dan madrigal. Genre musik vocal sekuler adalah madrigal, frottola, caccia, chanson, rondeau, virelai, begerette, ballade, musque mesuree, canzonetta, villancico, villanelle, villotta, dan juga lute song. Selain itu, masih ada juga genre-genre seperti toccata, prelude, ricercar, canzone, intabulation, basse dance, pavane, galliard, allemande, dan courante yang membuat musik era renaissance menjadi lebih semarak dan meriah. Pada akhir era renaissance, juga terdapat banyak lagu opera seperti monody, madrigal comedy, dan juga intermedio.
Giovanni Pierluigi da Palestrina (Musisi Era Renaisance)
Instrumen musik yang digunakan pada era ini sangatlah bervariasi dan beberapa masih dipakai hingga saat ini. Secara garis besar, instrument musik pada era renaissance dapat dibagi menjadi brass, strings, perkusi, dan woodwind. Instrumen brass yang terkenal adalah slide trumpet, cornett, trumpet, dan sackbut. Alat musik string yang terkenal adalah viol, lyre, irish harp, dan hurdy gurdy. Alat musik perkusi yang terkenal adalah tamborin dan jew’s harp, yang sangat terkenal untuk melamar kekasih mereka pada era renaissance. Lalu alat musik woodwind atau alat musik tiup dari kayu yang terkenal adalah shawm, read pipe, hornpipe, bagpipe, panpipe, transverse flute, dan recorder. Bahkan recorder masih diajarkan di sekolah dasar hingga saat ini.
Era renaissance juga melahirkan composer-composer kenamaan eropa. Pada masa awal renaissance, ada composer ternama seperti Leonel Power, John Durstable, Giles Binchois, dan Guillaume Dufay. Nama-nama seperti Pierre de La Rue, Antoine de Fevin, Antonius Divitis, dan Cipriano de Rore dapat anda temukan di masa pertengahan renaissance. Lalu masih ada juga nama Johannes de Fossa, William Byrd, Tomas Luis de Victoria, Philippe Rogier, dan Carlo Gesualdo yang Berjaya di akhir era renaissance. Masih banyak lagi composer-composer kenamaan yang membuat era renaissance yang meskipun dikenal kurang produktif, namun berhasil membuat era tersebut menjadi awal dari musik modern yang sangat terkenal. Musik-musik era renaissance meskipun sangat kurang dalam hal kuantitasnya, namun sangat bagus dalam hal kualitasnya.
Musik Era Baroque
Musik era baroque dimulai pada tahun 1600 dan berakhir pada tahun 1750. Ini adalah era dimana musik klasik eropa sangat Berjaya. Arti dari baroque sendiri adalah mutiara yang tidak berbentuk. Arti ini juga menggambarkan arsitektur musik pada era ini yang sangat abstrak. Dominasi dari musik klasik dalam era ini menyebabkan era baroque juga disebut sebagai era musik klasik eropa. Para composer terbaik dari dunia musik klasik eropa sangat berjaya di era ini. Sebut saja Claudio Monteverdi, Antonio Vivaldi, George Frideric Handel, Arcangelo Corelli, dan sang maestro musik klasik, Johann Sebastian Bach.
Johan Sebastian Bach (komposer terbesar Era Baroque)
Era musik baroque dilihat sebagai era perkembangan fungsi tonal. Sangat banyak composer dan pemain musik yang berkejasama untuk memajukan musik. Mereka membuat perubahan di notasi musik dan juga menciptakan cara baru dalam memainkan instrument musik. Era musik baroque juga merupakan tonggak dari terciptanya dan diakuinya musik dalam opera. Banyak sekali teknik musik dan konsep musik dari era baroque masih dipakai hingga saat ini. Kebanyakan dari alat musik klasik seperti biola, dimainkan dengan sangat baik di era ini.
Gaya musik baroque sangatlah terkenal hingga sekarang. Sebut saja Darmstadt overtures dari Jerman, overtura dari Prancis , allemande dengan tempo sedang, courante dari Prancis, sarabande yang mempunyai beat antara 40 dan 66 per menit, dan gigue dari Inggris yang bisa dimulai dari segala beat. Lalu masih ada gavotte yang dimainkan dengan 4/4 dan selalu dimulai pada beat ke 3 dalam tangga musik. Gavotte biasanya dimainkan dengan tempo sedang, namun terkadang ada beberapa composer dan pemain yang lebih suka memainkannya dengan cepat.
Selain itu, masih ada bourre yang mirip dengan gavotte. Namun, bourre dimainkan dengan 2/2 dan dimulai pada half yang kedua pada beat akhir di tangga nada. Hal ini dapat menciptakan perbedaan yang unik dalam musiknya. Biasanya bourre dimainkan di tempo sedang. Namun composer kenaman seperti George Frideric Handel memainkan bourre dengan tempo yang jauh lebih cepat.
Lalu, ada minuet yang merupakan baroque dances yang paling terkenal di triple meter. Minuet dimainkan di tempo sedang dan dapat dimulai di beat manapun dalam tangga nada. Kemudian, masih ada passepied yang sangat cepat dan sering dimainkan oleh George Frideric Handel dan Johann Sebastian Bach. Terakhir, ada rigaudon yang dimainkan di duple meter. Rigaudon diciptakan di Prancis tepatnya di Provence.
Lagu-lagu instrumental dari era baroque juga sangat banyak. Kita bisa menemukan concerto grosso, fugue, suite, sonata, partita, canzone dan sinfonia. Masih ada juga jenis instrumental seperti fantasia, ricercar, toccata, prelude, chaconne, passacaglia, chorale prelude, dan stylus fantasticus. Jenis musik instrumental dari era baroque terus dimainkan hingga sekarang.
Musik Era Klasik
Musik era klasik dimulai dari tahun 1750 hingga tahun 1820. Era musik klasik terletak diantara era baroque dan era romantik. Banyak sekali composer-composer terhebat yang pernah ada di dunia musik hidup di era klasik. Sebut saja Joseph Haydn, Wolfgang Amadeus Mozart, dan Ludwig van Beethoven. Lalu masih ada Luigi Boccherini, Muzio Clementi, Carl Phillipp Emanuel Bach, Johann Ladislaus Dussek, dan Cristoph Willibald Gluck.
Wolfgang Amadeus Mozart
Pada masa transisi antara musik klasik dan romantic juga melahirkan banyak sekali composer kelas dunia. Nama-nama seperti Franz Schubert, Johann Nepomuk Hummel, Carl Maria von Webber, dan Luigi Cherubini. Bahkan Ludwig van Beethoven juga berkarir di era ini. Era musik klasik juga sering disebut sebagai era musik klasik Viennese atau wiener klassik dalam bahasa jerman. Hal tersebut terjadi karena banyak sekali composer yang berkarya di Vienna dan membentuk Viennese School. Para composer-composer yang bekerja di Vienna tersebut antara lain adalah Wolfgang Amadeus Mozart, Joseph Haydn, Ludwig van Beethoven, dan Franz Schubert.
Karakteristik musik dari era klasik adalah homophonic yang melodinya diatas iringan chord. Banyak sekali musik yang sangat indah dalam bentuk, proporsi, keseimbangan, moderasi, dan juga kontrolnya. Musik di era ini juga terkenal sangat indah dan elegan dengan ekspresi dan struktur musik yang dikerjakan dengan sangat sempurna.
Bila dibandingkan dengan musik era baroque, musik era klasik lebih ringan, lebih mudah dan tidak membingungkan, serta mempunya tekstur yang jauh lebih jelas. Melodi yang dimainkan di era ini biasnaya lebih pendek dari era baroque. Ukuran dari orchestra sangat berkembang baik dalam kuantitas maupun kualitas. Lalu instrument harpsichord yang sudah tidak digunakan lagi dan digantikan oleh Piano. Pada era klasik ini, piano dimainkan dengan ditemani oleh Alberti bass dan semakin kaya dengan suara dan semakin kuat. Bentuk sonata juga sangat berkembang dan menjadi elemen utama dalam era musik klasik.
Tulisan Asli Mozart
Hal terbaik dari musik klasik adalah mereka menjadi elemen dasar dari semua musik di era selanjutnya. Bahkan ada ungkapan bahwa musik klasik tidak akan pernah mati. Contohnya Franz Schubert, Carl Maria von Weber, dan John Field yang hidup di era transisi dan menjadi generasi klasik romantik. Banyak sekali composer di era setelah era klasik yang masih belajar dari karya-karya Mozart dan Beethoven. Bahkan keagungan karya dari Beethoven dalam Moonlight Sonata telah menjadi contoh dan inspirasi dari ratusan karya lain setelahnya. Bahkan karya dari Mozart masih dimainkan dan dipelajari dalam harmoni dan orchestra musik seteleh 80 tahun kematian dia. Jatuhnya era musik klasik ditandai dengan jatuhnya generasi Vienna yang mulai ditinggalkan oleh composer ternama di masa itu.
Musik Era Romantik
Musik era romantik dimulai pada tahun 1815 dan berakhir pada tahun 1910. Walaupun dinamakan era musik romantik, bukan berarti musik di era ini hanya berisi tentang cinta ataupun cinta yang romantik. Sebenarnya era musik tersebut dinamakan romantik karena dapat menggambarkan komposisi musik pada jangka waktu tersebut. Lalu kenapa disebut romantik? Sekali lagi romantik disini tidak ada hubungannya dengan cinta. Namun karya-karya dan komposisi musik yang lebih bergairah dan jauh lebih ekspresif daripada era-era sebelumnya. Pada contohnya, transisi indah dari gerakan ke 3 hingga gerakan ke 4 dari symphony Beethoven. Pada dasarnya, semua composer pada era romantik mempunyai cara baru yang jauh lebih menarik dari sebelumnya.
Ludwig van Beethoven
Era musik klasik sendiri ditandai dengan terciptanya symphony berjudul Eroica yang diciptakan oleh Ludwig Van Beethoven. Era ini merupakan transisi dari era musik klasik dan modern. Hal inilah yang menyebabkan jenis musik menjadi lebih sederhana dan lebih mudah. Contohnya, daripada memakai pivot chord, era musik klasik lebih banyak memakai pivot note. Composer seperti Beethoven dan Richard Wagner lebih suka memakai harmonic dan mengembangkan chord yang sebelumnya tidak dipakai atau juga chord yang diinovasi lebih. Contoh terbaik dari fungsi harmonic adalah Tristan und Isolde dimana Richard Wagner memakai chord temuannya, Tristan chord.
Era ini juga merupakan era opera. Nama Richard Wagner diakui dunia karena ciptaannya di bidang opera yang sering dimainkan. Lalu opera Carmen hasil karya bizet dari prancis dan juga opera verismo dari italia yang menggambarkan realitas, sejarah, dan dongeng melalui indahnya lantunan musik.
Karakteristik utama dari musik romantik sendiri adalah kebebasan lebih dalam bentuk musik dan ekspresi emosi serta imaginasi dari composer. Lalu ukuran dari orchestra yang menjadi semakin besar dan bahkan bisa disebut raksasa dibandingkan sebelumnya. Hasil karya dari para composer juga menjadi semakin kaya akan variasi dari mulai lagu hingga karya pendek dengan piano dan diakhiri dengan ending yang sangat spektakuler dan dramatis pada puncaknya. Secara teknik, para pemain musik pada era ini juga mempunyai level sangat tinggi terutama dalam alat musik piano dan biola. Banyak sekali musisi yang dianggap sebagai seorang virtuoso dibidang musik.
Paham nasionalisme juga mewarnai era musik romantik. Reaksi keras dari composer Russia, Bohemia, dan Norwegia yang sangat menentang dominasi Jerman. Conothnya adalah opera dari Mikhail Glinka yang mewakili Russia. Lalu juga ada Bedrich Smetana dan Antonin Dvorak yang menunjukkan nasionalisme mereka dengan menciptakan lagu rakyat Ceko. Masih ada Jean Sibelius yang menulis musik berdasarkan cerita Finlandia, Kalevala dan karya dari Sibelius ini menjadi symbol dari nasionalitas Finlandia.
Musik Era Modern
Musik era abad ke 20 dimulai pada tahun 1900 hingga tahun 2000. Sedangkan music kontemporer dimulai pada tahun 1975 hingga sekarang. Dari tahun 1975 hingga 2000 adalah masa dimana music era abad 20 dan kontemporer berjalan berdampingan. Musik abad 20 diawali oleh Claude Debussy yang mengusung gaya impresionis. Para composer benua America memulai karirnya dibidang music dan berjaya seperti Charles Ives, John Alden Carpenter, dan George Gershwin. Masih ada juga Arnold Schoenberg yang lulusan akademi Vienna yang mengembangkan teknik 12 nada. Alat music yang digunakan pada era ini terus digunakan hingga sekarang.
Claude Debussy (Musisi era Modern)
Banyak sekali jenis music yang berkembang pada abad 20. Contohnya adalah aliran ekspresionisme dari Schoenberg, neoclassical dari Igor Stravinsky, aliran futurism dari Luigi Russolo, Alexander Mossolov, Prokoliev, Antheil. Selain musik-musik tersebut, masih ada aliran microtonal dari Julian Carillo, Alois Haba, Harry Partch, dan Ben Johnston. Lalu masih ada aliran sosialis dari Prokofiev, Gliere, Kabalevsky, dan composer dari Russia lainnya. Selanjutnya, Steve Reich dan Philip Glass mengusung music dengan harmony yang simple dan ritme minimalis. Musik bersifat konkrit dari Pierre Schaeffer dan music intitusif seperti Karlheinz Stochausen. Terakhir, ada music serialisme dari Pierre Boulez, music politik dari Luigi Nono, dan music aleatoric dari john Cage.
Di sisi lain, music kontemporer mengagungkan kesederhanaan. Tokoh terkenal dari aliran kesederhanaan ini adalah Wolfgang Rihm. Karya-karya dari Rihm sangat dihargai di Jerman. Karya-karya dari composer lain yang cukup dihargai adalah symphony no. 3 yang berjudul Symphony of Sorrowful songs dari Gorecki dan juga Cantus in memoriam Benjamin Britten dari Part. Selain itu, masih ada karya berjudul The Veil of the Temple dari Tavener dan juga Silent Songs dari Valentin Silvestrov.
Musik kontemporer bisa berasal dari segala tempat dan mempengaruhi gaya music lain. Contohnya adalah gamelan dari Indonesia, instrument tradisional dari Cina, dan juga ragas dari music klasik India. Jenis music seperti rock, jazz, dan juga pop sangatlah berkembang pesat. Hal ini mencatatkan banyak pencipta music yang berkualitas.
Pada era music kontemporer, banyak sekali festival music yang diselenggarakan untuk menghargai music. Sebut saja Ars Musica di Belgia, Bang on a Can marathon, Cabrillo Festival of Contemporary Music, Darmstadter Ferienkurse, dan Donaueschingen Festival. Selain itu, masih ada Gaudeamus Foundation music week di Amsterdam, Huddersfield Contemporary Music Festival, Peninsula Arts Contemporary Music Festival, dan Warsaw Autumn di Polandia. Masih banyak lagi festival film yang skalanya lebih kecil yang tidak bisa disebutkan. Perkembangan music kontemporer sangatlah pesat dan masih tidak ada tanda-tanda akan berakhir.ve a Reply
Ditunggu website resmi SMAN 1 Bandar Khalipah agar lebih mudah mendapatkan informasi,terlebih bagi alumni yang ingin tahu perkembangan sekolahnya dulu
BalasHapusSemoga semakin unggul dalam melahirkan generasi muda penerus bangsa
"Alumni"